Kamis, 15 Maret 2012

Bioteknologi Konvensional


Tempe dan tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat Indonesia, namun ketahuilah bahwasanya saat ini Tempe telah menyebar keseluruh penjuru dunia.Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.  Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.Teknik pembuatan tempe ini telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu  dengan prosedur pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktifitas yang nyata.Namun demikian, aktifitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur ini akan terlihat setelah aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru yang berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekalipun tempe telah dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian
A. ALAT DAN BAHAN
B. 1 ALAT
1.  Baskom
2.  Saringan
3.  Dandang
4.  Kipas Angin /Kipas
5.  Sotel kayu
6.  Tampah
7.  Kompor
8.  Peralatan lain yang diperlukan
B. 2 BAHAN
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.
3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
B. CARA KERJA
1.     Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.
2.     Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
3.     Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).
4.     Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
5.     Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6.     Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
7.     Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.  Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
8.     Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
9.     Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
 

2. Cara membuat nata de coco
Nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Bakteri inilah yang merubah air kelapa menjadi serat selulosa. Berikut resep dan cara membuatnya :

Bahan yang diperlukan :
  • Air kelapa 2 ½ liter
  • Gula pasir 200 gr
  • Pupuk ZA (urea) ½ sendok makan
  • Asam cuka glacial (CH3COOH ) ½ sendok makan
  • Bibit/starter bakteri Acetobacter xylium 200 ml (Bisa diperoleh di laboratorium pertanian)
Cara Membuat Nata de Coco :
  1. Rebus semua bahan kecuali bibit bakteri dan asam. Saring dan dinginkan dalam suhu 25-30oC. Tambahkan bakteri Acetobacter xylium dan asam cuka, aduk rata. Tuang campuran ini dalam baskom atau loyang pelastik hinga ketinggian air 2 cm. Tutup atasnya dengan kain kasa atau kertas. Inkubasikan/fermentasikan selama kurang lebih 1 minggu dalam suhu ruang dan di tempat yang gelap.
  2. Setelah terbentuk lapisan nata, angkat lapisan yang menyerupai agar-agar ini. Potong-potong dan rendam dalam air bersih hingga rasa asamnya hilang.
  3. Agar lebih tahan lama, rebus nata selama 5-10 menit. Rendam dalam larutan sirup gula atau sirup buah aneka rasa.
  4. Kemas sesuai selera
3. Cara Membuat Tape Singkong
Tape singkong merupakan hasil fermentasi singkong dengan menggunakan ragi tape. Tape singkong bisa dimakan begitu saja tanpa campuran apapun atau bisa juga menjadi bahan campuran es, cake, jajan pasar, dll.Kadang kita menemukan tape singkong yang masih agak keras, itu disebabkan oleh proses fermentasi yang kurang sempurna. Selain itu, pemilihan jenis bahan baku singkong juga sangat mempengaruhi hasil pembuatan tape singkong. Gunakan singkong jenis mentega supaya tape yang dihasilkan berwarna Berikut ini akan dijelaskan proses cara membuat tape singkong : 
 
http://img.carapedia.com/images/article/tape%20singkong.jpg 

TAPE SINGKONG
Bahan:
  • 1,5 kg singkong
  • 1,5 butir ragi tape, haluskan
  • Daun pisang untuk alas

Cara membuat:
  1. Kupas singkong, kemudian cuci bersih dan potong sesuai selera
  2. Kukus singkong sampai matang, kemudian sisihkan dan tunggu sampai dingin
  3. Setelah dingin, tata singkong ke dalam wadah tertutup yang telah di alasi daun pisang
  4. Taburi dengan ragi tape sampai rata
  5. Tutup permukaan wadah dengan daun pisang lalu tutup rapat dengan tutup wadahnya
  6. Simpan di tempat yang hangat dan diamkan selama 2-3 hari.
  7. Tape siap dikonsumsi.

4. Cara Membuat Tapai Ubi Kayu

Bahan : 
1½ kg ubi kayu
1 biji ragi Daun pisang atau bekas plastik secukupnya
Cara-cara : Kupas kulit ubi kayu dan basuh hingga bersih. Potong ubi sederhana kecil kemudian rebuslah sehingga empuk. Setelah cukup empuk (tidak terlalu empuk), angkat dan toskan airnya.Kemudian sejukkan sebentar. Sebelum ragi digunakan, jemur dulu untuk seketika.Kemudian hancurkan ragi dan tabur pada ubi yang telah sejuk hingga rata.Buat begini satu-satu hingga selesai. Lapiskan sehelai daun pisang ke dalam sebiji pasu tanah atau belanga tanah.Kemudian aturkan ubi yang telah ditaburkan dengan ragi tadi. Tutup dengan sehelai daun pisang lagi. Kemudian tutupkan pula dengan penutup pasu. Bungkuskan pasu dengan kain kemas-kemas.Setelah tiga hari, bolehlah dimakan atau disimpan di dalam peti sejuk unutk nikmati rasa yang lebih enak.
5. Cara Membuat Oncom
Oncom merupakan produk asli Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi. Berdasarkan jenis bahan baku yang digunakan, oncom dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Bla oncom merah biasanya dibuat dari ampas tahu, oncom hitam dibuat dari bungkil kacang tanah sehingga Walaupun sering dipandang sebelah mata bila dibanding dengan tempe dan tahu, sebenarnya oncom memiliki nilai dan mutu gizi yang tidak kalah dengan tahu dan tempe. Oncom yang terbuat dari bungkil ONCOM


Bahan:
  • 1 kg Kacang tanah
  • 100 gr Ragi oncom
Cara membuat oncom:
  1. Bersihkan kacang tanah, kemudian giling kasar kacang tanah tersebut hingga berbentuk bungkil kacang tanah.
  2. Press / tekan bungkil kacang tanah tersebut untuk menghilangkan kandungan minyak dalam kacang tanah.
  3. cetak bungkil kacang tanah ini menjadi bentuk lempengan bulat
  4. Rendam bungkil kacang tanah ini kedalam air matang selama kurang lebih 7 jam sampai berubah menjadi serbuk oncom
  5. Simpan serbuk oncom di dalam keranjang bambu supaya airnya meresap ke bawah dan diamkan semalaman
  6. Kukus serbuk oncom tersebut sampai lunak, kemudian cetak menjadi bentuk persegi panjang
  7. Diamkan cetakan oncom tersebut selama 12 jam
  8. Taburi oncom tersebut dengan ragi oncom dan alasi serta tutup potongan oncom tersebut dengan menggunakan karung rapat-rapat.
  9. Tunggu sampai tumbuh jamur di permukaan oncom.
  10. Setelah berjamur, potong-potong oncom sesuai selera dan letakkan diatas anyaman bambu sampai agak kering
  11. Oncom siap dikonsumsi
6.   yoghurt

Walaupun terlihat sulit, pembuatan yoghurt sebenarnya sangat sederhana. Alat-alat yang kita butuhkan tidaklah terlalu rumit, seperti panci berukuran kira-kira 40 cm, sendok pengaduk, toples kaca dengan tutup. Semua peralatan ini dapat diperoleh dengan mudah dipasar-pasar atau pusat pembelanjaan seperti Carrefour. Bahan utama yang dibutuhkan untuk pembuatan yoghurt hanyalah susu. Susu ini dapat berupa susu cair langsung tetapi yang perlu diperhatikan susu yang digunakan harus susu putih.
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRf1rqEApvjavIzdWCZYtuYA2T07yP0RwT4BeOR3q7yg0Wwp9Pq
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.       Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang sebanyak 1 liter lalu tambahkan susu krim sebanyak 15%.
2.       Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan sampai mendidih. Hal ini hanya bertujuan untuk menguapkan air sehingga nantinya akan terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
3.       Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan kira-kira sampai hangat-hangat kuku baru kemudian ditambahkan bibit yoghurt sebanyak 2 – 5% dari jumlah yoghurt yang sudah mengental tadi. Bibit yoghurt memang tidak dijual di pasaran secara bebas tetapi dapat anda peroleh disalah satu toko. Atau secara sederhananya kita dapat menggunakan yogurt yang plain (tanpa rasa tambahan), tanpa gula dan tanpa aroma sebagai bibit yoghurt.
4.       Diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghasilkan rasa asam dan bentuk yang kental .
5.       Semakin tinggi total solidnya maka cairan bening yang tersisa semakin sedikit, dan yoghurt yang dihasilkan semakin bagus. Solid yoghurt yang belum diberikan tambahan rasa ini dapat juga dijadikan bibit yoghurt untuk pembuatan selanjutnya.
6.       Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan makanan seperti rasa jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di apotek-apotek. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga dapat disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun sebagai bahan campuran es buah.
7.       Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca. Kalaupun kita ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan tetapi bila ingin menyimpan yoghurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya menggunakan wadah kaca.
Kebersihan merupakan hal yang harus sangat kita perhatikan, sehingga sebaiknya semua alat yang digunakan direbus terlebih dahulu dalam air mendidih selama 5-10 menit. Apabila kebersihan tidak dijaga dapat mengakibatkan yoghurt tidak jadi, dengan ciri-ciri tidak berasam walaupun berbentuk solid, di permukaan solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik-bintik hitam dan berbau asam yang sangat tajam.
Untuk yoghurt yang kita buat sendiri sebaiknya paling lama  penyimpanannya selama 1 minggu.
Tips Memilih Yogurt
Bila anda tidak sempat membuat dan ingin membeli yogurt di pasaran maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.       Pilihlah yoghurt yang kental.
2.       Pilihlah yoghurt yang disimpan di suhu dingin jangan yang di luar karena biasanya sudah disterilkan lagi sehingga mikroorganismenya sudah tidak ada.
3.       Dicermati labelnya yang plain yoghurt atau yang drink yoghurt disesuaikan dengan kebutuhan kita.
4.       Dicermati tanggal kadaluarsanya.

7.Kecap
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu.
 Bahan
: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRC_QBGrzoAcvscMcn_W5dmhkOau8UnhwmxwNRnpru3AKpX4rc1OQ
7) Laos ¼ potong
8) Pokak 1 sendok the
9) Gula merah 6 kg
10) Air (untuk melarutkan gula merah) 1 ½ liter
11) Garam dapur 800 gram untuk 4 liter air 
ALAT
1) Panci
2) Tampah (nyiru)
3) Kain saring
4) Sendok pengaduk
 5) Botol yang sudah disterilkan
PEMBUATAN
1) Cuci kedelai dan rendam dalam 3 liter air selama satu malam. Kemudian rebussampai kulit kedelai menjadi lunak, lalu tiriskan di atas tampah dan dinginkan;
2) Beri jamur tempe pada kedelai yang didinginkan. Aduk hingga rata dan simpan pada suhu ruang (25

- 30
0
C) selama 3-5 hari;
3) Setelah kedelai ditumbuhi jamur yang berwarna putih merata, tambahkanlarutan garam. Tempatkan dalam suatu wadah dan biarkan selama 3-4 minggu pada suhu kamar (25-30
0
C). Batas maksimum proses penggaraman adalah dua bulan;
4) Segera tuangkan air bersih, masak hingga mendidih lalu saring

8.Nata De Soya

BAHAN BAKU KEDELAI PUTIH
1. Alat dan Bahan
A. Alat :
1. kompor
panci stainless steel
saringan kelapa dengan lubang-lubang yang halus
gelas ukur
loyang plastik 25 X 30 cm 4 buah
karet gelang 8 buah/tali kasur.
kertas koran 4 lembar
pH indikator
B. Bahan :
1. Kedelai 1 Kg
2. bibit bakteri Acetobacter xylinum 100-150 cc
3. pupuk urea/ZA 0,6 gram
4. cuka 5-8 Sendok Teh
5. gula 100 gram
2. Cara Kerja
I. Loyang
Siapkan 4 buah loyang dalam keadaan kering dan bersih.
II. Pengolahan Kedelai
Masukan 4 liter air dan 1 Kg kedelai kedalam panci. panaskan air dan kedelai dalam panci di atas kompor dengan pemanasan yang cukup ambilah kotoran-kotoran atau gelembung-gelembung yang ada dipermukaan yang sedang dipanaskan dengan saringan ( 30- 40° Celsius) sampai bersih. masukan pupuk urea/ZA dalam panci, biarkan 5 menit, ambilah kembali kotoran-kotoran yang ada dengan saringan. masukan 100 gram gula, biarkan 5 menit, ambil kembali kotoran-kotoran yang ada dengan saringan. masukan 5-8 mL cuka (atur agar pH 3-4), biarkan hingga mendidih. Turunkan dari kompor setelah mendidih.
III. Fermentasi
masukan 1 liter air rebusan kedelai yang masih panas dalam 1 loyang. selanjutnya lakukan hal yang sama untuk 3 loyang lainnya.
tutuplah loyang dengan kertas Koran dengan baik dan rapih hingga tertutup rapat lalu diikat sekeliling sisi loyang.
simpan loyang ditempat yang baik dengan sirkulasi udara yang bagus, suhu ruang berkisar 28-30° Celsius. Biarkan selama 1 hari.
hari berikutnya dilakukan pembibitan, dengan cara seperti berikut:
angkat tutup koran sedikit disalah satu ujungnya loyang, masukan bibit dari botol 100-150 cc, selanjutnya tutup kembali, lakukan hal yang sama untuk 3 loyang lainnya.
simpanlah loyang yang sudah di isi bibit selama 7-14 hari dalam keadaan tertutup seperti semula.
setelah 7-14 hari, air rebusan kedelai yang semula cair sekarang sudah menjadi padat (nata/selulosa) berupa lembaran
.

Drama


DRAMA PERSIAPAN MENGAHADAPI UN
Anggota :
Kartika Ratna Sari
Levya Riska
Muthia Nugraha
Rahayu Kartika Putri
Sannada Hafizha
Surhatati Wahyu
Zulfa Zuhriyah

 Satu bulan sebelum menghadapi UN Kartika,levya,Muthia,Rahayu,Sannada,Suhartati,dan Zulfa mengadakan belajar kelompok.

Di kelas ~ Siang hari

Ika  : teman, Minggu besok kita belajar bareng yuk …
Zulfa      : dimana?
Nada      : dihatimu…. Hahaaaha…..
Levya     : angok nad !!!..
Muthia  : dirumah Zulfa aja
Kartika   : jauhnya lagi..
Tati         : trus dimana?
Ika   : dirumah nada aja. Kan dekat
Zulfa       : ya gak papa…
Nada      : okee sip. Jangan lupa ya bawa buku pembahasan soal soal UN
(all)        : Okey !.
Tati        : oiya, gimana kalau kita bagi jadwalnya??
Levya     : oke juga tuh. Hmm… hari Minggu b.indonesia,hari Senin   Matematika,hari Selasa Biologi,hari Rabu Fisika.. setuju gak?
(all)        : setuju!!!...
Kartika   : jam berapa??
Mutia     : sore aja gimana? Jam tigaan gitu?
Zulfa       : ya.. gak papa..
Nada      : yang lain gimana? Setuju gak?
(all)        : iya…..

             (Hari Minggunya Nada sudah bersih bersih rumah.tiba tiba teman teman yang lain datang)

(all)    : Assalamu’alaikum.. Nada oh nada..
Nada : Walaikumsalam.. masuk lah

         (Mereka pun duduk dan mengeluarkan buku mereka)

Nada  : sebentar ya.. (berjalan kedapur mengambil cemilan dan menyiapkan minuman )
Zulfa  : asiiiiik !..

      (Nada pun datang membawakan minuman dan cemilan.Mutia mrnyomot makanan dan yang lain pun mengikuti)

Nada  : yuk kita mulai belajarnya..
(all)     : ayuuk …

           (Mereka pun mulai membahas soal)

Zulfa  : no 1 menurut kalian gagasan utamanya apa?
  Ika : menurut aku isinya c..
Kartika  : Salaaah… yang tepatnya D.. coba baca lagi..
  Ika : (mengulang membaca) oh iya ya lebih tepatnya D.

          (Hari menunjukkan pukul 17.00 mereka pun telah selesai membahas soal dan bersiap untung pulang)

Tati    : aku pulang dulu yaaa… Senin besok jadikan belajar kelompok lagi
(all)    : jadi dong!!!...
Mutia : sip lah kalau gitu
Levya : pulang dulu ya nad…
Tati     : makasih yaa buat cemilan dan minumannya
(all)     : Assalamu’alaikum..
Nada  : Walaikumsalam..